TEMPO.CO, Jakarta - Gina Rienhart adalah seorang tokoh dalam dunia pertambangan di Australia, yang juga merupakan ketua dari Hancock Prospecting. Hancock Prospecting merupakan perusahaan eksplorasi dan ekstraksi mineral milik pribadi perusahaan tersebut yang didirikan ayah Rienhart, Lang Hancock.
Rienhart lahir di Perth, Australia Barat, pada Februari 1954. Ia menghabiskan tahun-tahun pertamanya di Pilbara. Sebagai anak tunggal Lang Hancock, Rienhart mewarisi 76,6 persen saham di perusahaan tersebut pada 1992 setelah kematian ayahnya. Hal tersebut membuat Rienhart dinobatkan sebagai wanita terkaya di Australia, juga salah satu wanita terkaya di dunia.
Ketika Rienhart mengambil alih Hancock Prospecting, total kekayaannya diperkirakan mencapai AUD 75 juta atau sekitar Rp 781 miliar. Ia mengawasi pertumbuhan perusahaannya secara cepat selama dekade selanjutnya, dan lonjakan bijih besi pada awal 2000-an menjadikannya miliarder pada 2006.
Ia dinobatkan sebagai orang terkaya di Australia dari 2011 sampai 2015, menurut Forbes dan Financial Review Rich List. Kekayaan tertinggi Rienhart sekitar AUD 29 miliar atau sekitar Rp 822 triliun pada 2012. Dia pun menyalip Christy Walton sebagai wanita terkaya di dunia dan termasuk dalam daftar Forbes dari 100 wanita paling kuat di dunia.
Reinhart telah berfokus pada pengembangan deposito Hancock Prospecting yang belum berkembang, meningkatkan modal melalui kemitraan usaha patungan, dan mengubah sewa menjadi pendapatan yang menghasilkan tambang. Sejak saat itu Reinhart memiliki saham besar di Fairfax Media. Ketika memperoleh saham ini, ia menjadi tokoh utama di media dan tidak lagi membatasi kepentingannya pada bisnis pertambangan.
Baca Juga:
Dalam artikel tahun 2012 di Australia Resources and Investment Magazine, Gina Reinhart memberikan resep suksesnya. Dia mengatakan, jika seseorang ingin memiliki banyak uang, mereka harus “berhenti marah-marah” dan “melakukan sesuatu untuk menghasilkan lebih banyak uang”, kemudian menghabiskan “sedikit waktu untuk minum, merokok, dan bersosialisasi, serta lebih banyak waktu bekerja”.